Thursday, December 27, 2018

Nabrak Mobil, Ganti Rugi 600 Juta, Saat Penabraknya Buka Masker, Pemilik langsung Bersujud

Andi adalah seorang kurir pengantar barang. Demi menghidupi istri dan kedua anaknya, Andi yang dulunya karyawan biasa rela berpindah karir menjadi seorang kurir.

Bila dibandingkan dengan pekerjaan lain, penghasilan kurir memang diatas rata-rata. Namun, banyak sekali resiko yang harus ditanggung. Misalnya dimarahi atau dihina penerima paket, tersesat, serta harus diterpa hujan dan panas matahari sepanjang hari di jalan.


Ditambah lagi, satu bulan yang lalu ia kecelakaan dan kaki kanannya sampai kini masih belum ditangani dokter.

Andi berpikir, asalkan masih bisa menaiki motor, dia bisa menghasilkan uang terlebih dahulu. Sampai uang yang terkumpul sudah cukup banyak, awal tahun depan dia baru akan mengobatinya.

Siapa sangka suatu hari saat mengantar barang, Andi tidak hati-hati menabrak sebuah mobil mewah di depannya.

Dari mereknya saja Andi tahu kalau mobil itu mahal dan tidak mungkin terjangkau oleh dia. Mobil itu lalu berhenti, dan pemilik mobil pun keluar dengan wajah kesal.

"Baru saja beli mobil ini, eh lu langsung nabrak aje!"

"Lu tahu gak harga mobil ini berapa hah?"

Andi berusaha meminta maaf, namun pemilik mobil makin naik pitam.

"Lu pikir minta maaf saja sudah bisa nyelesain masalah!? Saya minta ganti rugi Rp 600.000.000,-!"

Mendengar angka itu, Andi sudah sangat lemas.

"Saya orang nggak punya pak..Ini kaki kanan saya saja sudah sebulan kayak gini, saya nggak berani bawa ke dokter..." mohon Andi kepada pemilik mobil.

Keributan itu pun menarik perhatian orang-orang dan kini sudah banyak orang berkerumunan mengelilingi TKP.

Pemilik mobil kemudian berkata, "Lepas maskermu itu, biar semua bisa melihat wajah kamu! Biar bisa diviralkan!"

Saat itu Andi baru sadar kalau dia lupa melepas masker. Dia langsung melepas maskernya dan detik itu juga, pemilik mobil tampak terperanjat.

"Jadi elu?"

"Saya? Bapak kenal saya?" Andi terheran-heran.

"Sebulan yang lalu, kamu pernah nganterin paket ke kompleks XXX nggak?"

Andi tentu saja mengingat hal yang tak mungkin dilupakannya ini, karena hari itu juga kakinya terluka parah.

"Ya, saya sempat nganter paket ke sana."

Tak disangka pemilik mobil langsung berlutut di hadapannya dan memeluk kakinya!

"Terima kasih! Terima kasih banyak!!"

Andi yang kebingungan berusaha menghindar dan berkata, "Pak, tolong jangan begini. Nanti uang tebusannya biar saya yang pikirin pak gimana baiknya.."

Pemilik mobil lalu berkata, "Nggak perlu ditebus pak! Saya bahkan masih mau bantu bapak obati kaki bapak ini!"

Ternyata, sebulan yang lalu, saat Andi mengantar paket ke sebuah rumah di kompleks XXX, ia melihat seorang anak kecil yang sudah mau terjatuh dari beranda rumah lantai 2. Anak itu tampak sendirian tanpa ada yang menemani.

Tanpa pikir panjang, Andi langsung cepat-cepat menyelamatkan anak kecil itu, menangkapnya yang jatuh dengan kedua tangannya. Karena tekanan yang jatuh terlalu kuat, kaki Andi pun terluka.

Setelah menyelamatkan anak itu, babysitter anak kecil itu baru sadar dan segera berterima kasih kepada Andi sambil menangis. Andi menegur baby sitter itu, lalu pergi dengan kaki terseok-seok.

Ternyata anak kecil itu adalah anak dari pemilik mobil. Kejadian penyelamatan itu ternyata terekam kamera CCTV dan pemilik mobil alias ayah anak itu, sangat ingin berterima kasih kepada Andi. Semua perusahaan pengiriman sudah dicari, namun mereka tak kunjung menemukan Andi.

Pada hari inilah pemilik mobil akhirnya menemukan Andi. Sambil meminta maaf, pemilik mobil membatalkan tuntutannya dan bahkan ingin mengobati serta memberi hadiah uang untuk Andi.

Kerumunan orang yang tadi sibuk merekam pun mulai memuji dan bertepuk tangan atas aksi heroik Andi.

Seperti pepatah "Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai". Cocok dengan cerita di atas bukan?

Semoga menginspirasi.

sumber
Comments


EmoticonEmoticon